Translate

berita dari news.detik

Kamis, 06 Desember 2012

Terkait Palestina, Israel-Jerman Saling Kritik

Terkait Palestina, Israel-Jerman Saling Kritik

Wahyu Dwi Anggoro
Kamis, 06 Desember 2012 11:46 wib
Kanselir Jerman Angela Merkel (Foto: Heru Heryono/Okezone)
Kanselir Jerman Angela Merkel (Foto: Heru Heryono/Okezone)
BERLIN - Selama ini Jerman adalah salah satu sekutu kuat yang dmiliki Israel di Dunia Internasional. Namun saat ini hubungan kedua negara merenggang bersamaan dengan perubahan sikap negara-negara Eropa yang lebih tegas kepada Israel.

Dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) November lalu, Jerman memilih untuk abstain terhadap proposal Palestina yang menginginkan negaranya mendapat status negara pemantau non-anggota di PBB. Tindakan Jerman tersebut mengecewakan pihak Israel yang berharap Jerman menolak proposal Palestina itu.

“Saya kira tidak layak apabila saya menyembunyikan kekecewaan saya terhadap posisi abstain jerman di PBB bulan lalu,” ujar Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, dalam kunjungannya ke Jerman untuk menemui Kanselir Jerman Angela Merkel.

“Saya pikir Kanselir Merkel merasa tindakannya tersebut akan memperkuat proses damai. Tetapi justru yang terjadi saat ini adalah sebaliknya,” tambah Netanyahu, seperti dikutip oleh Associated Press, Kamis (6/12/2012).

Sebagai balasan atas kemenangan Palestina di PBB itu, Israel mengumumkan pihaknya akan membangun 3.000 unit pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat. Israel berencana akan membangun pemukiman tersebut di wilayah E1 yang dianggap terlarang oleh negara-negara barat.

Pembangunan di wilayah E1 akan memisahkan kota Yerusalem timur dengan wilayah Tepi Barat lainnya, membuat solusi dua negara yang berusaha dicapai oleh negara-negara barat tidak dapat dijalankan.

Tindakan Israel tersebut menimbulkan kemarahan di Eropa. Beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Inggris memanggil Duta Besar Israel untuk memberikan protes resmi. Jerman walaupun tidak setegas Prancis dan Inggris juga mengungkapkan kekecawaannya terhadap tindakan Israel itu.

“Tindakan Israel tersebut menunjukkan mereka tidak siap untuk melakukan negosiasi damai,” ujar Juru Bicara Kanselir Merkel, Steffen Seibert.

Banyak pihak menyatakan Merkel seringkali dipusingkan oleh sikap enggan Israel untuk melakukan negosiasi damai. Selama ini Jerman merupakan pendukung kuat Israel akibat perasaan bersalah bangsa tersebut atas terjadinya peristiwa Holocaust.

Namun banyak pengamat memperkirakan dukungan terhadap Israel akan menurun di Jerman setelah generasi Perang Dunia II di Jerman tidak lagi memegang pemerintahan di negara itu. Generasi baru di Jerman dianggap tidak terlalu merasa terikat dengan Perang Dunia II, temasuk juga didalamnya peristiwa holocaust yang menjadi dasar hubungan Jerman-Israel.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More