Translate

berita dari news.detik

Kamis, 06 Desember 2012

Uni Eropa Pamit dari Aceh


Uni Eropa Pamit dari Aceh

Salman Mardira
Jum'at, 07 Desember 2012 10:06 wib
Uni Eropa (Foto: Dok.Uni Eropa)
Uni Eropa (Foto: Dok.Uni Eropa)
BANDA ACEH – Uni Eropa resmi mengakhiri misinya di Aceh dalam bulan ini. Mereka berharap perdamaian yang sudah bersemi di provinsi itu agar terus dipelihara.

“Masa-masa sulit telah dilewati Aceh, ke depan kesuksesan yang telah diraih ini harus dijaga sekuat tenaga,” kata Julio Aras, Kepala Seksi Politik dan Ekonomi Uni Eropa di ruang Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Kamis (6/12/2012).

Julio Aras bersama Kepala Kantor Uni Eropa Banda Aceh, Giovanni Serritella secara khusus menjumpai Gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk berpamitan. Uni Eropa akan menutup kantornya di Banda Aceh pada 21 Desember mendatang.

Julio mengaku selama tujuh  tahun keberadaan Uni Eropa di Aceh sangat banyak kesan suka dan duka yang didapatinya. Pihaknya gembira dengan sejumlah kemajuan Aceh hari ini.

“Keberhasilan resolusi konflik di Aceh, sepenuhnya adalah keberhasilan dan kesuksesan seluruh elemen rakyat Aceh. Sedangkan Uni Eropa dan berbagai pihak lainnya yang selama ini berpartisipasi di Aceh hanya ikut mendorong dan memfasilitasi,” ujar pria berkebangsaan Brazil ini.

Uni Eropa berharap damai yang telah diraih di Aceh dapat terus dirawat dan dipertahankan, sehingga kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Julio menyebutkan, meski Uni Eropa menutup kantor di Aceh, namun pihaknya tetap akan terus bekerja sama dengan Aceh terutama dalam sektor pendidikan dan pariwisata.

“Uni Eropa akan tetap memberikan perhatian lebih untuk Aceh,” tukasnya.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah berterima kasih atas bantuan Uni Eropa selama ini. Kehadiran Uni Eropa diakui sangat membantu Aceh keluar dari masa sulit usai konflik dan tsunami. Zaini bercerita kepada Julio bahwa konflik Aceh sudah dimulai sejak tahun 50-an. Konflik ini muncul karena masyarakat merasa Pemerintah Indonesia tidak adil terhadap Aceh.

Sekarang damai sudah diraih dan pihaknya berkomitmen untuk terus menjaganya. “Dalam rangka menjaga dan mengawal damai Aceh, saya tidak pernah bosan terus menerus membangun komunikasi dengan Jakarta,” ujar Zaini.

Zaini juga meminta Uni Eropa untuk ikut mempromosikan Aceh ditingkat internasional, sebagai daerah yang indah, keamanan kondusif dan menghormati keberagaman, serta menjunjung tinggi kepastian hukum.(faj)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More