Translate

berita dari news.detik

Jumat, 11 Februari 2011

DKI Bentuk Tim Infestigasi Tanah Ambles

DKI Bentuk Tim Investigasi Tanah Ambles

Sabtu, 12 Februari 2011 - 6:13 WIB
| More
DKI Bentuk Tim Investigasi Tanah Ambles JAKARTA (Pos Kota) – Menyusul kembali amblesnya Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, Gubernur DKI, Fauzi Bowo, bentuk tim investigasi. Menurutnya, penurunan di Jakarta sudah tidak bisa dihindari. Sedikitnya terdapat lima faktor penyebab penurunan muka tanah di Jakarta.
Fauzi mengaku sudah menduga jalan tersebut akan ambles lagi. “Saya itu yang menemukan,” kata Fauzi di Balaikota, Jumat (11/2). Diceritakan orang nomor satu DKI itu menceritakan beberapa waktu lalu melewati jalan tersebut. Waktu itu, belum ada jalan yang ambles. Namun, ia mengaku sudah melihat tanda-tanda Jalan RE Martadinata akan ambles.
“Lagi-lagi ini kan (kewenangannya) berada di pemerintah pusat,” katanya. Saat ini kedua pihak masih menggelar rapat dan sudah melakukan pengecekan di lapangan.
Dari hasil penelitian sementara terdapat lima penyebab penurunan permukaan tanah di Jakarta. Yakni penyedotan air tanah dalam, proses alami, efek tekanan bangunan, tenaga tektonik, dan perubahan tanah yang disengaja oleh manusia. “Kita harus berhenti secara sistematis dan bisa menyediakan air yang cukup untuk suplai warga Jakarta,” kataya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Djoko Murjanto mengatakan jalan yang ambles sepanjang 10 meter dengan tingkat penurunan sedalam 20 cm. Diduga, disebabkan umur jalan yang diperkirakan sudah sekitar 30 tahun. Selain itu, cuaca ekstrim pun ikut mempengaruhi amblesnya jalan ini. “Saat ini sedang dilakukan pelelangan untuk memperbaiki jalan tersebut, tapi keburu ambles,” katanya.
Menurut Djoko, pihaknya mulai melakukan pengukuran jalan RE Martadinata yang amblas termasuk titik di sepanjang jalan itu yang rawan amblas. “Alat berat akan dikerahkan hari ini juga. Sedangkan sheet pile untuk menguatkan sisi jalan yang belum ambles,” katanya. Diperkirakan, anggaran yang diperlukan untuk perbaikan ini mencapai Rp2 miliar dari APBN.
PENJARINGAN
Sementara itu, lahan parkir di kawasan Rumah kantor (Rukan) Mitra  Bahari, di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara sekitar 2000 m2  ambles. Lahan yang turun tersebut kedalaman antara 50 hingga 70 cm, sedangkan penyebabnya juga belum diketahui pasti.
Supriadi, petugas parkir di kawasan perkantoran tersebut mengakui kalau lahan parkir di lokasi tempat ia bekerja mengalami ambrol atau penurunan. Penurunan lokasi perkantoran yang dibangun sejak tahun 1995 lalu itu mulai terlihat sejak tahun 2000 lalu dan baru dua tahun terakhir ini terlihat parah.
“Dulu hampir seluruh lahan parkir yang ada di tiga Blok A,B dan C ini ambles dengan kedalaman rata-rata hampir 50 hingga 60 CM meter.  Namun, dari tiga lokasi itu baru dua yang saat ini sudah diurug, sedangkan satu blok yakni di Blok A belum,”jelas Supriyadi.
Diakui oleh warga Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara lahan yang saat ini berdiri sekitar 54 kantor yang sebagian besar begerak dibidang ekspedisi itu dulunya rawa-rawa. Oleh pengembang lahan tersebut diurug lalu dibangun rukan.
“Mungkin dulunya pengurugannya di lahan parkir tersebut kurang padet sehingga terjadi penurunan. Sedangkan kalau bangunannya memakai pancang paku bumi sehingga tidak mengalami penurunan,”imbuhnya lagi.
Meski begitu kata Supriadi, dirinya terkadang was-was karena hampir seluruh bangunan yang ada di Blok A itu terlihat tergantung. “Saya kadang khawatir, kalau ada getaran takut lantai bangunan itu ambruk ke bawah. Apalagi setiap kali ada truk bermuatan berat, tanah yang ada disini semuanya bergetar seperti gempa bumi,”jelasnya.
Menanggapi penurunan lahan tersebut Wakil Camat Penjaringan Rusdi didampingi Lurah Penjaringan Ali Mudasir langsung mengecek lokasi. Menurutnya, pihak pemerintah sudah minta kepada pihak pengembang untuk segera melakukan pengurukan lokasi tersebut.
“Ia kami akan meminta supaya secepatnya lahan tersebut dilakukan pengurugan,”ungkap Rudin.
Sementara itu pantauan di lapangan, sejumlah jalan seperti dikawasan Jalan Raya Cakung –Cilincing (Cacing), Jalan Yos Sudarso, Jalan RE Martadinata, Jalan Pasar Ikan, dan Jalan Muara Baru. Di kawasan tersebut jalanannya juga nampak retak-retak. Selain mengakibatkan gelombang dan berlubang jalanan tersebut saat ini juga sering memakan korban akibat kecelakaan.
Seperti di jalan Cacing, jalur tersebut baik dari arah Cilincing menuju Cakung maupun sebaliknya nampak retak-retak dan berlubang. Bahkan kawasan tersebut merupakan jalur tengkorak. Pasalnya setiap kali terjadi kecelakaan khususnya pengendara sepeda motor penumpangnya kalau tidak meninggal juga luka parah.
“Kondisi jalan disini memang sudah parah, ini disebabkan karena hampir setiap hari berapa ribu saja kendaraan berat melintas di jalan ini. Secara perlahan-lahan jalan ini juga mengalami penurunan dan rusak. Akibatnya jalan ini sering memakan korban, saya melihat jalan ini seperti jalur tengkorak,” jelas Musafak, warga Rorotan, Jakarta Utara.
Kerusakan dan retak-retak jalan juga nampak di Jalan Yos Sudarso, tepatnya depan kantor Telkom, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jalan tersebu saat ini juga nampak retak dan ambles. Akibatnya tak jarang para pengendara nyaris jatuh saat melintas di jalan tersebut jika kurang hati-hati.
Sementara itu menanggapi keluhan warga soal banyaknya jalan yang retak dan rusak, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono berjanji pihaknya akan secepatnya melakukan perbaikian dan penambalan jalan tersebut. Sedangkan jalan yang saat ini masih dibawa wewenang Pemerintah Pusat dan Dinas PU DKI Jakarta pihaknya akan segera mengusulkan supaya segera diperbaiki.
(guruh/wandi/sir)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More