Translate

berita dari news.detik

Minggu, 30 Januari 2011


o1 o2

Polhukam


Muncul Isu Timnas Gagal Juara AFF karena Disuap

Senin, 31 Januari 2011 - 11:08 wib
TB Ardi Januar - Okezone
reuters
JAKARTA - Masih ingatkah Anda momen Tim PSSI saat dipecundangi Tim Malaysia dalam turnamen sepakbola Piala AFF 26 Desember lalu di Stadion Bukit Jalil Malaysia?

Itulah pertandingan yang menjadi penyebab gagalnya Tim Garuda menjuarai turnamen dua tahunan tersebut. Namun yang lebih menyakitkan, beredar kabar jika Timnas PSSI sengaja mengalah dari Malaysia karena telah terjadi praktik suap. Benarkah?

Berdasarkan informasi yang diperoleh okezone, Senin (31/1/2010), seorang yang mengaku pegawai pajak di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Eli Cohen, mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengadukan bahwa praktik suap telah terjadi dalam pertandingan sarat gengsi tersebut.

"Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya). Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia," kata Eli dalam surat tersebut.

Menurutnya, kekalahan Timnas Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh bandar judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI. Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.

"Informasi dari kawan saya, saat di kamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding," tandas Eli Cohen.

Benarkan kelahan Timnas adalah konspirasi?
(teb)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More